Pengertian Prakarya Dalam Kurikulum 2013: Memahami Makna dan Pentingnya Prakarya dalam Pendidikan
Pengertian Prakarya Dalam Kurikulum 2013
Pengertian Prakarya dalam Kurikulum 2013 merujuk pada satu mata pelajaran yang sangat penting dalam pendidikan di Indonesia. Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa tentang kreativitas, inovasi, serta penerapan ide-ide yang dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Kurikulum 2013, Prakarya dimasukkan sebagai salah satu mata pelajaran wajib di tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Prakarya sendiri memiliki arti sebagai kegiatan atau proses mencipta, merancang, dan menghasilkan karya-karya yang memiliki nilai estetika dan fungsi, baik berupa produk fisik maupun non-fisik. Dalam mata pelajaran ini, siswa diharapkan dapat mengembangkan kreativitasnya melalui berbagai kegiatan seperti merancang dan membuat kerajinan tangan, membuat karya seni, mengelola usaha kecil, serta merancang dan membuat model atau prototipe.
“Membuat prakarya dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, karena melalui proses tersebut siswa dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif yang akan sangat berguna dalam kehidupannya nanti?”
Salah satu tujuan utama dari Prakarya dalam Kurikulum 2013 adalah untuk mengembangkan potensi kreativitas dan keahlian praktis siswa. Dalam mengembangkan potensi siswa, Prakarya juga mengajarkan mereka untuk menghargai dan menghormati keragaman budaya serta lingkungan. Dengan begitu, setiap siswa dapat mengekspresikan dirinya sendiri dengan karya-karya yang unik dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Sebagai mata pelajaran praktis, Prakarya dalam Kurikulum 2013 juga memiliki komponen keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa. Beberapa keterampilan tersebut antara lain:
- Keterampilan Berpikir Kreatif dan Inovatif: Prakarya mendorong siswa untuk berpikir logis, kritis, dan inovatif dalam merancang dan membuat karya-karya kreatif. Dalam proses ini, mereka diajarkan untuk mencari solusi terbaik, berfokus pada pengembangan ide-ide baru, dan menciptakan sesuatu yang belum ada sebelumnya.
- Keterampilan Berkomunikasi dan Berkolaborasi: dalam proses pembuatan karya, siswa juga diajarkan untuk berkomunikasi dengan baik, bekerja sama dalam tim, serta menghargai dan menghormati pendapat dan peran setiap anggota tim. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial dan kerjasama yang penting dalam kehidupan bermasyarakat.
- Keterampilan Mengelola dan Berusaha: Prakarya juga mengajarkan siswa tentang bagaimana mengelola usaha kecil dan memahami konsep-konsep dasar dalam berbisnis. Dalam proses mengelola usaha kecil, siswa diajarkan tentang perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi dalam berbisnis.
Dalam Kurikulum 2013, Prakarya juga diberikan penekanan pada sikap dan nilai-nilai moral yang harus dikembangkan oleh siswa. Sikap-sikap tersebut antara lain:
- Rasa ingin tahu dan keinginan untuk terus belajar: Prakarya mendorong siswa untuk selalu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan berkeinginan untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Hal ini penting dalam menyikapi perubahan yang terus terjadi di era globalisasi ini.
- Keberanian mengambil risiko dan berani menghadapi kegagalan: Prakarya mengajarkan siswa untuk tidak takut mengambil risiko dan tidak takut menghadapi kegagalan. Kegagalan di sini dianggap sebagai kesempatan untuk belajar dan meningkatkan diri.
- Tanggung jawab dan etika kerja yang baik: Dalam pembuatan karya, siswa diajarkan tentang tanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilakukan, menghargai hasil kerja, serta menerapkan etika kerja yang baik dalam proses pembuatan karya.
Secara keseluruhan, Prakarya dalam Kurikulum 2013 memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan kreativitas, inovasi, dan pemahaman praktis dalam mencipta karya. Dengan demikian, siswa diharapkan dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang didapat dalam kehidupan sehari-hari, menghasilkan karya-karya berguna bagi diri sendiri, masyarakat, dan bangsa.
Pengertian Prakarya Dalam Kurikulum 2013
Prakarya dalam kurikulum 2013 adalah mata pelajaran yang dirancang untuk mengembangkan keterampilan siswa melalui kegiatan pembuatan produk secara kreatif. Mata pelajaran ini bertujuan untuk memperkenalkan siswa pada bidang kerajinan dan mengajarkan mereka tentang bagaimana menciptakan produk yang berguna dengan menggunakan berbagai bahan.
Pengajaran prakarya di Kurikulum 2013 bertujuan untuk mengajarkan siswa pentingnya keterampilan praktis dan kreativitas. Hal ini juga bertujuan untuk melatih siswa agar memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang proses pembuatan barang dan mengembangkan keterampilan tangan siswa yang merupakan bagian penting dari pendidikan keseluruhan mereka. Dalam mata pelajaran ini, siswa akan belajar tentang berbagai teknik seperti memotong, menjahit, melukis, dan membuat desain yang menghasilkan produk yang indah dan berguna.
Pengajaran prakarya melibatkan siswa dalam berbagai proyek pembuatan barang. Siswa akan belajar tentang sumber daya yang tersedia dalam lingkungan sekitar mereka, seperti barang bekas yang dapat didaur ulang dan dimanfaatkan kembali menjadi produk yang bernilai. Mata pelajaran ini juga mengajarkan siswa tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kualitas produk yang mereka buat.
Salah satu tujuan utama dari kurikulum 2013 adalah meningkatkan keterampilan abad ke-21, dan prakarya merupakan salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam dunia kerja saat ini, keterampilan praktis dan kreativitas sangatlah penting. Melalui mata pelajaran prakarya, siswa diajarkan keterampilan dasar yang diperlukan dalam dunia kerja, seperti inovasi, kerjasama, manajemen waktu, dan kemandirian. Siswa juga diajarkan untuk berpikir secara kritis dan menyelesaikan masalah dengan cara yang inovatif.
Pengajaran prakarya juga mengajarkan siswa tentang makna penting budaya lokal dan menghargai adat istiadat serta kerajinan tradisional. Siswa akan belajar tentang nilai-nilai etika yang terlibat dalam pembuatan produk, serta memahami bagaimana cara melindungi warisan budaya dan lingkungan.
Sistem pembelajaran dalam kurikulum 2013 mendorong siswa untuk belajar melalui interaksi langsung dengan bahan dan alat, sehingga membantu memperkuat pemahaman mereka tentang proses pembuatan produk. Mata pelajaran prakarya juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan kreativitas mereka dan menghasilkan produk yang unik dan bernilai.
Dengan mengintegrasikan prakarya dalam kurikulum 2013, diharapkan siswa dapat mengembangkan keterampilan praktis dan kreativitas mereka, yang akan membantu mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan karir di masa depan. Prakarya merupakan salah satu pelajaran yang penting dalam menyiapkan siswa untuk menjadi individu yang mampu berpikir inovatif dan berkontribusi dalam masyarakat.
Tujuan Pembelajaran Prakarya
Tujuan pembelajaran Prakarya dalam Kurikulum 2013 adalah memberikan pelatihan kepada siswa agar mereka dapat menjadi mandiri, kreatif, dan memiliki keterampilan dalam memproduksi karya. Melalui mata pelajaran Prakarya, siswa akan diajarkan untuk mengembangkan keterampilan praktis, kreatif, dan berpikir kritis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu tujuan utama dari pembelajaran Prakarya adalah untuk melatih siswa agar dapat menjadi mandiri. Dalam kelas Prakarya, siswa diberikan tugas-tugas yang menuntut mereka untuk melakukan pemecahan masalah dan menghasilkan karya dengan menggunakan keterampilan mereka sendiri. Mereka harus belajar bagaimana mandiri dalam mengelola waktu, merencanakan dan menyelesaikan proyek, serta menghadapi tantangan yang mungkin muncul saat mereka bekerja. Dengan demikian, siswa akan terbiasa dan terlatih untuk menggunakan inisiatif dan mengambil tanggung jawab dalam mengerjakan proyek-prpyek mereka.
Tujuan selanjutnya dari pembelajaran Prakarya adalah untuk mengembangkan kreativitas siswa. Dalam mata pelajaran ini, siswa akan ditantang untuk berpikir “out of the box” dan menghasilkan karya yang unik dan inovatif. Mereka akan diajarkan untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang dan mencari solusi yang kreatif. Selain itu, siswa juga akan belajar untuk menggunakan berbagai teknik dan bahan dengan cara yang kreatif. Dengan memperluas batas-batas pemikiran mereka, siswa dapat mengembangkan potensi kreatif mereka dan menghasilkan karya yang lebih bermakna.
Tujuan terakhir dari pembelajaran Prakarya adalah agar siswa memiliki keterampilan dalam memproduksi karya. Dalam kelas ini, siswa akan belajar untuk menggunakan berbagai alat dan mesin dengan benar dan aman. Mereka juga akan diajarkan tentang proses-proses produksi yang terlibat dalam menghasilkan suatu karya. Dalam hal ini, siswa akan mempelajari pentingnya mengikuti instruksi dengan teliti, mengelola sumber daya dengan efisien, dan berkembang bersama dengan perkembangan teknologi saat ini. Dengan memperoleh keterampilan produksi yang solid, siswa akan mampu memanfaatkannya dalam kehidupan nyata dan membantu mereka dalam menghadapi tuntutan dunia kerja di masa depan.
Secara keseluruhan, pembelajaran Prakarya dalam Kurikulum 2013 bertujuan untuk melatih siswa menjadi mandiri, kreatif, dan memiliki keterampilan dalam memproduksi karya. Dengan mengembangkan keterampilan praktis, kreatif, dan berpikir kritis, siswa akan siap menghadapi tantangan kehidupan dan dunia kerja yang terus berkembang.
Isi Pelajaran Prakarya
Pelajaran Prakarya dalam kurikulum 2013 merupakan sebuah pengetahuan yang mencakup berbagai aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Pelajaran ini memberikan pemahaman kepada siswa tentang teknis, kreativitas, estetika, dan keberlanjutan. Dengan demikian, pelajaran ini sangat penting dalam membentuk siswa yang mampu berfikir kritis dan memiliki kemampuan praktis dalam berbagai bidang.
Salah satu aspek yang diajarkan dalam pelajaran Prakarya adalah teknis. Dalam bidang ini, siswa diajarkan tentang teknik-teknik dasar dalam membuat suatu karya. Mereka belajar tentang alat-alat yang digunakan, proses pembuatan, dan juga langkah-langkah yang harus diambil untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dengan mempelajari teknik-teknik ini, siswa dapat mengembangkan keterampilan praktis mereka dan menjadi lebih terampil dalam menciptakan karya-karya yang bermanfaat.
Selain itu, pelajaran Prakarya juga mengajarkan siswa tentang kreativitas. Di sini, siswa diajarkan untuk berpikir di luar kotak dan menggali potensi kreatif mereka. Mereka belajar untuk menghasilkan ide-ide baru dan mengaplikasikan ide-ide tersebut dalam membuat karya-karya yang unik dan orisinal. Pelajaran ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan imajinasi mereka dan mengasah kemampuan berpikir kreatif yang penting dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Estetika juga merupakan aspek yang penting dalam pelajaran Prakarya. Melalui materi-materi pembelajaran yang diberikan, siswa diajarkan tentang keindahan dan keharmonisan dalam menciptakan suatu karya. Mereka belajar untuk menghargai keindahan dan estetika dalam berbagai bentuk, termasuk seni rupa, desain, dan arsitektur. Pemahaman akan estetika ini membantu siswa dalam menghasilkan karya-karya yang lebih menarik secara visual dan memiliki nilai seni yang tinggi.
Keberlanjutan juga menjadi fokus dalam pelajaran Prakarya. Siswa diajarkan pentingnya menjaga lingkungan dan mempertimbangkan aspek keberlanjutan dalam membuat karya. Mereka belajar untuk menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan, mendaur ulang material yang masih dapat dimanfaatkan, dan menciptakan produk-produk yang bisa digunakan secara berkelanjutan. Pelajaran ini bertujuan untuk membentuk siswa yang sadar akan pentingnya menjaga keberlanjutan lingkungan dan menciptakan solusi-solusi yang ramah lingkungan dalam berbagai bidang.
Dengan mempelajari Pelajaran Prakarya, siswa diharapkan dapat mengembangkan berbagai keterampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Mereka belajar tentang teknis, kreativitas, estetika, dan keberlanjutan sebagai dasar untuk menjadi individu yang berpikiran luas, kreatif, dan peduli terhadap lingkungan. Melalui pelajaran ini, siswa diharapkan dapat menghasilkan berbagai karya yang tidak hanya bermanfaat secara individu, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan di sekitar mereka.
Metode Pembelajaran dalam Prakarya
Dalam mata pelajaran Prakarya, terdapat berbagai metode pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa. Tiga metode pembelajaran yang sering diterapkan adalah metode demonstrasi, diskusi, dan praktik langsung. Penggunaan metode pembelajaran yang tepat akan membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan kreatif dan keterampilan praktikal.
1. Metode Demonstrasi
Metode pembelajaran yang pertama adalah metode demonstrasi. Dalam metode ini, guru akan menunjukkan bagaimana suatu proses atau keterampilan dilakukan secara langsung. Guru akan melakukan demonstrasi kepada siswa dan menjelaskan setiap langkah secara rinci. Misalnya, dalam pembelajaran membuat karya seni dari bahan limbah, guru akan mendemonstrasikan langkah-langkah pengolahan limbah menjadi bahan yang dapat digunakan dalam menciptakan karya seni. Siswa kemudian akan mengikuti langkah-langkah yang telah ditunjukkan oleh guru.
2. Metode Diskusi
Metode pembelajaran selanjutnya adalah metode diskusi. Dalam metode ini, siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dan berbagi ide dengan teman-teman sekelas. Guru akan memandu diskusi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang menuntun siswa untuk berpikir kritis dan mengungkapkan pendapat mereka. Melalui diskusi, siswa dapat belajar melihat dari berbagai sudut pandang dan memperkaya pengetahuan mereka. Misalnya, dalam pembelajaran tentang desain produk, guru akan meminta siswa untuk berdiskusi mengenai faktor-faktor apa saja yang harus diperhatikan dalam merancang produk yang inovatif.
3. Metode Praktik Langsung
Metode pembelajaran lainnya adalah metode praktik langsung. Metode ini melibatkan siswa secara aktif dalam melakukan kegiatan praktik yang berkaitan dengan pembelajaran Prakarya. Siswa diberi kesempatan untuk menggunakan alat dan bahan yang relevan serta menerapkan keterampilan yang telah dipelajari. Misalnya, dalam pembelajaran memahat kayu, siswa akan langsung menggunakan pahat dan kayu untuk membuat karya seni yang diinginkan. Melalui metode ini, siswa dapat mengembangkan keterampilan praktikal mereka dan mengeksplorasi kreativitas mereka secara langsung.
4. Manfaat Metode Pembelajaran dalam Prakarya
Penggunaan metode pembelajaran yang beragam dalam Prakarya memiliki manfaat yang signifikan bagi siswa. Dengan metode demonstrasi, siswa dapat melihat dan memahami proses atau keterampilan secara visual, sehingga memudahkan mereka dalam mempelajarinya. Melalui metode diskusi, siswa dapat berbagi ide dan pendapat dengan teman-teman sekelas, sehingga lebih memperluas wawasan mereka. Dengan metode praktik langsung, siswa dapat mengembangkan keterampilan praktikal dan kreativitas mereka secara langsung. Selain itu, penggunaan metode pembelajaran yang berbeda juga dapat memfasilitasi gaya belajar siswa yang beragam.
5. Kesimpulan
Dalam pembelajaran Prakarya, metode demonstrasi, diskusi, dan praktik langsung merupakan metode pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan keterampilan kreatif dan praktikal siswa. Penggunaan metode pembelajaran yang beragam juga memberikan manfaat yang signifikan bagi siswa, seperti pemahaman yang lebih baik, peningkatan kreativitas, dan kemudahan dalam mempelajari materi. Oleh karena itu, guru perlu memilih metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa.
Penilaian dalam Prakarya
Prakarya adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di dalam kurikulum 2013. Dalam mata pelajaran ini, penilaian dilakukan berdasarkan hasil produk yang dihasilkan oleh siswa, proses pengerjaan, serta partisipasi aktif dalam kelas. Penilaian ini memiliki peranan penting dalam mengevaluasi kemampuan dan keterampilan siswa dalam menciptakan karya-karya menggunakan berbagai bahan dan teknik yang dipelajari di dalam kelas.
Penilaian dalam prakarya dilakukan untuk memberikan umpan balik yang jelas dan mendukung kemajuan siswa dalam proses pembelajaran. Melalui penilaian, guru dapat melihat sejauh mana siswa telah menguasai materi yang diajarkan dan apakah siswa telah dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan yang diperlukan dalam pembuatan produk-prduk kreatif.
Dalam penilaian hasil produk, siswa dinilai berdasarkan kualitas dan keaslian produk yang mereka buat. Aspek-aspek yang dinilai antara lain desain, kekuatan dan keamanan produk, serta kemampuan siswa dalam memadukan berbagai elemen dan teknik yang dipelajari di dalam kelas. Selain itu, aspek estetika dan presentasi juga menjadi pertimbangan dalam penilaian ini.
Selain penilaian hasil produk, proses pengerjaan juga menjadi bagian penting dalam penilaian dalam prakarya. Guru akan melihat sejauh mana siswa terlibat dalam proses pembuatan produk, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, hingga implementasi ide. Kemampuan siswa dalam mengelola waktu, mengalokasikan sumber daya, dan menyelesaikan tugas juga menjadi faktor penentu dalam penilaian ini.
Partisipasi aktif siswa dalam kelas juga menjadi pertimbangan dalam penilaian prakarya. Guru akan melihat sejauh mana siswa berpartisipasi dalam diskusi, memberikan dan menerima umpan balik, serta bekerja sama dengan teman sekelas dalam menyelesaikan tugas-tugas prakarya. Partisipasi aktif ini mencerminkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi, menyampaikan pendapat, dan menghargai kerja sama dalam kerangka kegiatan prakarya.
Dalam upaya menghindari penilaian yang hanya berorientasi pada hasil semata, penilaian dalam prakarya juga mengakomodasi aspek-aspek penilaian non-kinerja. Misalnya, guru dapat memberikan penilaian terhadap sikap dan etika kerja siswa, seperti kedisiplinan, kebersihan, dan tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas-tugas prakarya. Dengan demikian, penilaian dalam prakarya tidak hanya melihat output siswa, tetapi juga perkembangan keterampilan dan sikap siswa selama proses pembelajaran.
Dalam rangka meningkatkan kualitas penilaian dalam prakarya, guru pun perlu menggunakan berbagai alat dan teknik penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Beberapa alat penilaian yang dapat digunakan antara lain rubrik penilaian, portofolio, lembar penilaian observasi, dan ujian praktik. Dengan penggunaan alat penilaian yang variatif, guru dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai kemampuan siswa dalam aspek-aspek yang dinilai dalam prakarya.
Melalui penilaian dalam prakarya, diharapkan siswa dapat mengembangkan kemampuan kreatifitas, inovasi, serta kerja sama tim. Penilaian ini juga berperan dalam memotivasi siswa untuk terus meningkatkan kualitas karya-karya yang mereka hasilkan. Dengan demikian, penilaian dalam prakarya dapat mendukung proses pembelajaran siswa secara menyeluruh, tidak hanya melalui pengetahuan yang diperoleh, tetapi juga penerapan keterampilan dalam menciptakan karya yang berguna dan bermanfaat.
Pembelajaran Prakarya dan Pendidikan Karakter
Pembelajaran Prakarya dalam Kurikulum 2013 memiliki peran penting dalam mengembangkan karakter siswa. Salah satu tujuan utama dari pendidikan adalah tidak hanya mengajarkan siswa tentang keterampilan dan pengetahuan, tetapi juga membentuk mereka menjadi individu yang bertanggung jawab, memiliki nilai-nilai moral, dan memiliki sikap positif terhadap kehidupan. Oleh karena itu, pembelajaran Prakarya berperan dalam mengembangkan karakter, seperti kerja sama, tanggung jawab, dan keberanian.
Prakarya adalah mata pelajaran yang mengajarkan siswa untuk secara aktif menggunakan keterampilan dan pengetahuan mereka untuk menciptakan produk-produk yang bermanfaat. Melalui proses belajar ini, siswa memiliki kesempatan untuk bekerja dalam kelompok, berbagi ide, dan memecahkan masalah bersama-sama. Ini akan mengajarkan mereka pentingnya kerja sama dan bagaimana bekerja dengan orang lain dengan efektif. Dalam dunia nyata, kerja sama adalah keterampilan yang sangat penting yang akan membantu siswa membangun hubungan yang sehat dengan orang lain dan mencapai tujuan bersama.
Tanggung jawab adalah nilai yang diajarkan melalui pembelajaran Prakarya. Ketika siswa terlibat dalam membuat produk, mereka dihadapkan pada tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas dengan baik dan dalam waktu yang ditentukan. Mereka belajar untuk mengelola waktu mereka secara efektif, menghargai tenggat waktu, dan menghormati pekerjaan yang telah mereka selesaikan. Melalui tanggung jawab yang diajarkan dalam pembelajaran Prakarya, siswa dapat menjadi individu yang bertanggung jawab dan dipercaya oleh orang lain.
Keberanian adalah sikap mental yang kuat yang penting dalam melewati tantangan dan mengatasi rintangan. Dalam pembelajaran Prakarya, siswa dihadapkan pada situasi di mana mereka harus mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru. Misalnya, mereka mungkin harus mencoba teknik baru dalam membuat produk atau mencoba ide yang belum pernah mereka coba sebelumnya. Ini akan menstimulasi perkembangan keberanian mereka, mengasah kemampuan mereka untuk berpikir kreatif, dan mengatasi ketakutan mereka akan kegagalan. Dalam proses ini, siswa akan belajar untuk tidak takut mencoba hal baru atau menghadapi kesulitan, yang merupakan sikap yang penting untuk mencapai kesuksesan di masa depan.
Dalam pembelajaran Prakarya, berbagai nilai-nilai karakter siswa dikembangkan melalui kegiatan praktis dan nyata. Selain itu, pembelajaran ini juga dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan seperti berpikir kritis, komunikasi, dan kepemimpinan. Melalui tugas-tugas yang diberikan dalam pembelajaran Prakarya, siswa akan dipersiapkan untuk menghadapi tantangan di dunia nyata dan menjadi individu yang bertanggung jawab, mandiri, dan berorientasi pada prestasi.
Secara keseluruhan, pembelajaran Prakarya dalam Kurikulum 2013 berperan penting dalam membentuk karakter siswa. Melalui pembelajaran ini, siswa dapat mengembangkan keterampilan dan nilai-nilai yang diperlukan untuk menghadapi tantangan di kehidupan sehari-hari dan menjadi individu yang sukses. Dengan keberanian, tanggung jawab, dan kerja sama yang diajarkan dalam pembelajaran Prakarya, siswa akan menjadi pribadi yang memiliki pengaruh positif bagi masyarakat dan mampu mencapai kesuksesan dalam kehidupan mereka.