Pengertian Pesan

Pengertian Pesan: Arti, Definisi, dan Tujuan Pesan

Pengertian Pesan

Pesan adalah suatu bentuk komunikasi yang terjadi ketika seorang pengirim mengirimkan informasi kepada seorang penerima menggunakan media tertentu. Pesan ini bisa berupa tulisan, suara, gambar, atau bahkan gerakan tubuh yang memiliki makna dan tujuan tertentu. Dalam proses komunikasi, pesan bertindak sebagai jembatan untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima, sehingga informasi yang ingin disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik.

Pesan memiliki beberapa karakteristik yang harus dipahami agar proses komunikasi berjalan dengan lancar. Pertama, pesan haruslah memiliki makna yang jelas dan dapat dipahami oleh penerima. Pesan yang ambigu atau tidak jelas akan sulit untuk dipahami, sehingga komunikasi tidak akan berjalan efektif.

Selanjutnya, pesan haruslah relevan dengan konteks atau situasi komunikasi yang sedang berlangsung. Konteks yang dimaksud dapat berupa faktor waktu, tempat, dan lingkungan sosial. Misalnya, dalam situasi formal seperti rapat atau presentasi, pesan yang disampaikan haruslah menggunakan bahasa formal dan memiliki struktur yang teratur. Sedangkan dalam situasi informal seperti percakapan sehari-hari, pesan bisa lebih santai dan menggunakan bahasa yang lebih santai pula.

Pesan juga harus memiliki kejelasan dalam penggunaan bahasa dan istilah-istilah yang digunakan. Penggunaan bahasa yang tepat dan sesuai dengan latar belakang penerima akan memudahkan penerima untuk memahami dan merespon pesan tersebut. Selain itu, istilah-istilah yang digunakan juga harus diperhatikan agar tidak menimbulkan kebingungan atau kesalahpahaman.

Dalam pengiriman pesan, media atau alat yang digunakan juga memiliki peran penting. Media komunikasi dapat berupa lisan, tulisan, atau bahkan teknologi modern seperti email atau pesan instan. Pemilihan media yang tepat akan mempengaruhi efektivitas dan efisiensi pesan yang dikirimkan.

Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih media komunikasi, seperti urgensi pesan, kompleksitas informasi, jumlah penerima pesan, dan preferensi penerima. Misalnya, jika pesan yang ingin disampaikan bersifat sangat penting dan mendesak, menggunakan media komunikasi langsung seperti telepon atau tatap muka akan lebih efektif daripada menggunakan media tulisan yang membutuhkan waktu dalam pengirimannya.

Selain itu, dalam proses komunikasi juga terdapat proses pengiriman dan penerimaan pesan. Proses pengiriman pesan melibatkan pengirim dalam menyusun pesan secara terstruktur, memilih media yang tepat, dan mengirimkannya kepada penerima. Sedangkan proses penerimaan pesan melibatkan penerima dalam mendengarkan, membaca, atau melihat pesan yang diterima, kemudian memahami dan merespon pesan tersebut.

Meskipun pesan dalam komunikasi terkadang bisa menimbulkan kebingungan atau kesalahpahaman, namun pesan yang disampaikan dengan baik dan dipahami dengan jelas dapat membantu dalam mencapai tujuan komunikasi. Dalam hal ini, kemampuan dalam menyusun dan mengirim pesan yang efektif menjadi keterampilan penting yang harus dikuasai dalam berbagai situasi komunikasi.

Tujuan Pesan

Pesan dalam komunikasi memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai oleh pengirim pesan. Tujuan pesan sendiri dapat beragam, mulai dari menyampaikan informasi secara efektif, mempengaruhi sikap atau perilaku penerima, hingga membangun hubungan yang lebih baik dengan penerima.

Salah satu tujuan pesan yang utama adalah untuk menyampaikan informasi. Dalam komunikasi, pesan berperan sebagai media untuk mengirimkan pesan yang berisi informasi kepada penerima. Informasi yang disampaikan dapat berupa berita terkini, fakta, data, atau pengetahuan baru yang ingin diberikan kepada penerima. Dengan adanya pesan, informasi dapat disampaikan secara jelas dan terstruktur, sehingga penerima dapat memahami dengan baik apa yang ingin dikomunikasikan oleh pengirim pesan.

Tujuan pesan lainnya adalah mempengaruhi sikap atau perilaku penerima. Dalam komunikasi persuasif, pesan digunakan untuk mengubah pandangan, sikap, atau perilaku penerima terhadap suatu hal. Pesan persuasif dapat digunakan dalam berbagai konteks, seperti iklan, kampanye sosial, atau politik. Pengirim pesan berupaya meyakinkan penerima melalui pesan yang disampaikan dengan menggunakan teknik persuasif, seperti menyajikan fakta dan argumen yang meyakinkan, menyentuh emosi penerima, atau menawarkan keuntungan atau manfaat tertentu.

Selain itu, tujuan pesan juga adalah membangun hubungan dengan penerima. Dalam komunikasi interpersonal, pesan digunakan untuk menciptakan dan memelihara hubungan yang baik antara pengirim pesan dan penerima. Pesan dalam hal ini dapat berupa ungkapan kasih sayang, perhatian, atau apresiasi kepada penerima. Pengirim pesan berupaya menciptakan pesan yang mengandung nilai-nilai positif dan memperkuat ikatan emosional antara pengirim dan penerima, sehingga hubungan antara keduanya menjadi lebih erat dan harmonis.

Dalam kesimpulan, pesan memiliki tujuan yang bervariasi dalam komunikasi. Tujuan pesan meliputi menyampaikan informasi, mempengaruhi sikap atau perilaku, serta membangun hubungan dengan penerima. Dengan memahami tujuan pesan, pengirim pesan dapat mengkomunikasikan pesannya dengan lebih efektif dan tepat sasaran.

Komponen Pesan

Pada umumnya, pesan terdiri dari tiga komponen utama, yaitu pengirim, pesan itu sendiri, dan penerima. Ketiga komponen ini memiliki peranan yang sangat penting dalam proses komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa adanya salah satu komponen tersebut, proses komunikasi tidak akan berjalan dengan baik dan informasi yang ingin disampaikan tidak akan sampai kepada penerima dengan jelas.

Komponen pertama dalam pesan adalah pengirim. Pengirim adalah pihak yang menginisiasi atau memulai proses komunikasi dengan mengirimkan pesan kepada penerima. Dalam pengiriman pesan, pengirim juga bertanggung jawab untuk menentukan tujuan komunikasi yang ingin dicapai, serta memilih media atau saluran yang tepat untuk menyampaikan pesannya. Pengirim juga dapat menggunakan berbagai strategi komunikasi, seperti penggunaan bahasa yang jelas dan tepat, pemilihan kata yang efektif, serta penyampaian pesan dengan gaya yang sesuai dengan situasi dan tujuan komunikasi.

Komponen kedua dari pesan adalah pesan itu sendiri. Pesan merupakan informasi atau gagasan yang ingin disampaikan oleh pengirim kepada penerima. Pesan dapat berupa kata-kata lisan, tulisan, gambar, simbol, atau gerakan tubuh. Pesan juga dapat memiliki berbagai makna atau interpretasi yang berbeda-beda, tergantung pada penafsiran penerima. Oleh karena itu, penting bagi pengirim untuk menyusun pesan dengan jelas dan tidak ambigu agar dapat dipahami dengan baik oleh penerima.

Komponen ketiga dalam pesan adalah penerima. Penerima adalah pihak yang menerima pesan yang dikirimkan oleh pengirim. Penerima memiliki peranan penting dalam proses komunikasi, yaitu memahami pesan yang diterima dan merespons secara tepat. Penerima harus mengartikan pesan yang diterima dengan benar sesuai dengan maksud pengirim, sehingga informasi yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik. Penerima juga dapat memberikan tanggapan atau feedback kepada pengirim sebagai bentuk komunikasi dua arah.

Ketiga komponen pesan ini saling terkait dan saling mempengaruhi dalam proses komunikasi. Pengirim harus mampu menyampaikan pesan dengan jelas dan efektif agar dapat dimengerti oleh penerima. Penerima juga harus aktif dalam memahami pesan yang diterima dan memberikan tanggapan yang sesuai. Apabila salah satu komponen tidak berfungsi dengan baik, misalnya pesan yang ambigu atau penerima yang kurang aktif, proses komunikasi dapat terganggu dan informasi yang ingin disampaikan tidak dapat sampai kepada penerima dengan baik.

Jadi, pengertian pesan dalam komunikasi adalah sebuah informasi atau gagasan yang dikirim oleh seorang pengirim kepada seorang penerima melalui media atau saluran komunikasi tertentu. Pesan ini terdiri dari tiga komponen utama, yaitu pengirim, pesan itu sendiri, dan penerima. Ketiga komponen ini memiliki peranan yang penting dalam memastikan pesan dapat disampaikan dan diterima dengan baik.

Unsur-unsur Pesan

Dalam komunikasi, pesan merupakan komponen penting yang menyampaikan informasi dari pengirim kepada penerima. Unsur-unsur pesan meliputi bahasa atau kata-kata yang digunakan, struktur pesan, bentuk pesan, serta nada atau sikap pengirim. Mari kita jelajahi lebih lanjut mengenai unsur-unsur pesan ini:

1. Bahasa atau Kata-kata yang Digunakan

Bahasa atau kata-kata yang digunakan dalam pesan memiliki peran penting dalam menyampaikan makna dan tujuan komunikasi. Dalam budaya Indonesia, penggunaan bahasa yang formal dan sopan sangat diperhatikan, terutama dalam situasi formal atau resmi seperti di tempat kerja atau acara penting. Pemilihan kata yang tepat dan tidak mengandung unsur diskriminasi atau penghinaan juga harus diperhatikan agar pesan dapat diterima dengan baik.

Contoh penggunaan bahasa formal adalah ketika seorang atasan ingin memberikan arahan kepada bawahannya, ia menggunakan kata-kata yang sopan dan menghormati untuk menjaga hubungan profesionalisme dalam lingkungan kerja.

2. Struktur Pesan

Struktur pesan adalah tata cara penyusunan komponen-komponen pesan agar memiliki urutan yang jelas dan terstruktur. Struktur pesan yang baik akan membantu penerima pesan untuk lebih mudah memahami dan merespons pesan yang diterimanya. Struktur pesan umumnya terdiri dari tiga bagian utama, yaitu pendahuluan, isi pesan, dan penutup.

Dalam pendahuluan, pengirim pesan biasanya menyampaikan salam atau pengenalan diri sebagai tanda sopan dan sebagai pengenalan kepada penerima pesan. Setelah itu, dalam isi pesan, pengirim menyampaikan informasi atau maksud utama pesan yang ingin disampaikan. Terakhir, dalam penutup, pengirim biasanya menyampaikan harapan atau ucapan terima kasih serta memberikan salam penutup.

3. Bentuk Pesan

Bentuk pesan mengacu pada cara pengiriman pesan yang dapat bersifat verbal atau non-verbal. Pesan verbal adalah pesan yang disampaikan melalui kata-kata, baik secara lisan atau tertulis. Sedangkan pesan non-verbal adalah pesan yang disampaikan melalui ekspresi wajah, gerakan tubuh, atau simbol-simbol yang biasanya memiliki makna tertentu di dalam budaya.

Bentuk pesan yang tepat harus disesuaikan dengan konteks komunikasi. Misalnya, dalam situasi formal seperti pidato resmi, penggunaan pesan verbal yang jelas dan terstruktur sangat penting. Namun, dalam situasi informal seperti percakapan teman-teman, penggunaan pesan non-verbal seperti ekspresi wajah dan gerakan tubuh dapat memberikan penekanan pada emosi atau makna yang ingin disampaikan.

4. Nada atau Sikap Pengirim

Nada atau sikap pengirim merujuk pada cara pengirim menyampaikan pesannya. Hal ini berkaitan dengan emosi, sikap, ekspresi, dan kepercayaan yang terkandung dalam pesan. Nada atau sikap pengirim dapat memberikan pengaruh besar terhadap cara penerima memahami dan merespons pesan yang diterimanya.

Sebagai contoh, jika seorang pengirim pesan menggunakan nada suara yang lembut dan ramah, pesan tersebut akan terdengar lebih bersahabat dan mengundang respon yang positif dari penerima pesan. Di sisi lain, jika pengirim pesan menggunakan nada suara yang keras atau agresif, pesan tersebut dapat ditafsirkan sebagai ancaman atau tidak sopan oleh penerima pesan.

Jadi, penting bagi pengirim pesan untuk memperhatikan nada atau sikap saat menyampaikan pesannya agar pesan dapat tersampaikan dengan jelas dan tidak menimbulkan salah tafsir.

Dalam kesimpulan, unsur-unsur pesan meliputi bahasa atau kata-kata yang digunakan, struktur pesan, bentuk pesan, serta nada atau sikap pengirim. Semua unsur ini saling berinteraksi dan saling mempengaruhi untuk mencapai komunikasi yang efektif dan efisien. Memahami unsur-unsur ini akan membantu kita dalam menyampaikan pesan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.

Karakteristik Pesan yang Efektif

Pesan yang efektif memainkan peran penting dalam komunikasi. Pesan yang baik dan efektif adalah yang dapat dengan jelas menyampaikan maksud dan tujuan komunikasi kepada penerima. Pesan harus dipersiapkan dengan baik agar dapat berfungsi dengan baik dalam konteks komunikasi yang diberikan. Berikut ini adalah beberapa karakteristik pesan yang efektif:

1. Jelas:
Pesan yang efektif haruslah jelas dalam menyampaikan informasi. Artinya, pesan tersebut tidak ambigu dan dapat dipahami dengan jelas oleh penerima. Penggunaan kata-kata yang tepat, frasa yang padat, dan kalimat yang langsung menunjukkan maksud yang diinginkan dapat membantu mencapai kejelasan tersebut. Selain itu, penggunaan tanda baca yang tepat juga dapat membantu memperjelas pesan yang disampaikan.

2. Lengkap:
Pesan yang efektif harus mencakup semua informasi yang relevan dan diperlukan oleh penerima. Pesan yang lengkap dapat mencegah adanya penafsiran yang salah atau kebingungan pada penerima. Penting untuk menyampaikan semua detil atau informasi yang dibutuhkan agar tujuan komunikasi dapat tercapai dengan baik.

3. Relevan:
Pesan yang efektif haruslah relevan dengan konteks komunikasi yang ada. Pesan yang relevan akan lebih mudah diterima dan dipahami oleh penerima. Penting untuk mempertimbangkan latar belakang, pengetahuan, dan minat penerima dalam menentukan pesan yang relevan. Dengan menyusun pesan yang relevan, komunikasi dapat berjalan dengan lebih efektif.

4. Mudah Dipahami:
Pesan yang efektif harus mudah dipahami oleh penerima. Hindari penggunaan istilah teknis yang sulit dipahami oleh penerima yang tidak memiliki pengetahuan tentang bidang tersebut. Pesan yang sederhana, menggunakan bahasa yang jelas, dan tidak terlalu rumit akan lebih mudah dipahami oleh semua penerima.

5. Keterkaitan dengan Konteks Komunikasi:
Karakteristik terakhir dari pesan yang efektif adalah memiliki keterkaitan dengan konteks komunikasi yang ada. Pesan yang disampaikan harus relevan dengan situasi, waktu, dan tempat di mana komunikasi dilakukan. Misalnya, pesan yang cocok untuk situasi informal tidak akan cocok jika disampaikan dalam lingkungan formal.

Dalam rangka menciptakan pesan yang efektif, penting bagi pengirim pesan untuk mempertimbangkan karakteristik-karakteristik tersebut. Pesan yang jelas, lengkap, relevan, mudah dipahami, dan keterkaitan dengan konteks komunikasi akan membantu agar pesan dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh penerima. Dengan penggunaan bahasa yang tepat, penulisan pesan yang sesuai, dan pemahaman terhadap konteks komunikasi, pesan yang efektif dapat tercipta dengan baik.

Penghalang dalam Pengiriman Pesan

Proses pengiriman pesan merupakan hal yang penting dalam komunikasi. Namun, terdapat beberapa penghalang yang dapat menghambat kelancaran pengiriman pesan. Dalam artikel ini, kami akan membahas lebih detail mengenai enam subtopik terkait penghalang dalam pengiriman pesan di Indonesia.

1. Kekurangjelasan Pesan

Kekurangjelasan pesan adalah salah satu penghalang utama dalam pengiriman pesan. Pesan yang tidak jelas atau ambigu dapat menyebabkan kesalahpahaman antara pengirim dan penerima. Hal ini sering terjadi ketika pengirim tidak mampu mengungkapkan gagasan atau informasi dengan baik.

Contohnya, dalam situasi rapat di kantor, jika seorang manajer memberikan instruksi yang tidak jelas kepada timnya, mungkin tim akan kebingungan dan tidak dapat menyelesaikan tugas dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi pengirim pesan untuk mengungkapkan pesan dengan jelas dan terstruktur.

2. Kegagalan dalam Memilih Media Komunikasi yang Tepat

Mengirimkan pesan melalui media komunikasi yang tidak tepat juga dapat menjadi penghalang dalam pengiriman pesan. Setiap situasi komunikasi membutuhkan media komunikasi yang sesuai. Misalnya, jika pesan yang ingin disampaikan bersifat mendesak, menggunakan telepon atau pesan instan mungkin merupakan media yang lebih efektif daripada email yang mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama untuk direspon.

Memilih media komunikasi yang tepat juga mempertimbangkan preferensi penerima pesan. Beberapa orang mungkin lebih menyukai komunikasi langsung, seperti tatap muka, sedangkan yang lain lebih nyaman dengan komunikasi tertulis melalui pesan teks atau email. Oleh karena itu, penting bagi pengirim pesan untuk mempertimbangkan media komunikasi yang paling efektif untuk menyampaikan pesan mereka.

3. Gangguan dalam Saluran Komunikasi

Gangguan dalam saluran komunikasi juga dapat menjadi penghalang dalam pengiriman pesan. Misalnya, jika terjadi gangguan teknis seperti kualitas suara yang buruk saat melakukan panggilan telepon, pesan yang disampaikan mungkin tidak dapat dipahami dengan baik oleh penerima.

Selain itu, gangguan dalam saluran komunikasi juga dapat berupa gangguan fisik, misalnya kebisingan di sekitar tempat komunikasi atau gangguan visual seperti gangguan jaringan saat melakukan video conference. Semua gangguan ini dapat menghalangi pengiriman pesan yang efektif.

4. Perbedaan Bahasa dan Budaya

Perbedaan bahasa dan budaya juga merupakan penghalang dalam pengiriman pesan. Indonesia memiliki beragam suku, bahasa, dan budaya. Dalam konteks ini, pengiriman pesan antara individu yang memiliki latar belakang budaya dan bahasa yang berbeda seringkali menimbulkan kesalahpahaman.

Contohnya, ketika seorang eksekutif asing berkomunikasi dengan rekan kerja Indonesia yang berbahasa Inggris, meskipun kedua belah pihak menggunakan bahasa yang sama, tetapi pemahaman budaya mungkin berbeda. Hal ini dapat menyebabkan kesalahpahaman atau interpretasi yang salah mengenai pesan yang ingin disampaikan.

5. Konteks Komunikasi yang Kurang Diketahui

Salah satu penghalang dalam pengiriman pesan adalah kurangnya pemahaman tentang konteks komunikasi. Setiap komunikasi memiliki konteks yang melibatkan pemahaman tentang latar belakang, situasi, dan hubungan antara pengirim dan penerima.

Contohnya, ketika seorang atasan memberikan umpan balik kepada bawahan, jika atasan tidak mengenali latar belakang atau konteks kerja bawahannya, pesan yang disampaikan mungkin tidak relevan atau tidak efektif dalam mempengaruhi perubahan perilaku. Oleh karena itu, penting bagi pengirim pesan untuk memahami konteks komunikasi agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh penerima.

6. Gangguan Kognitif dan Emosional

Penghalang pengiriman pesan terakhir adalah gangguan kognitif dan emosional. Setiap individu memiliki kerangka pemikiran, keyakinan, dan emosi yang dapat mempengaruhi pemahaman pesan yang diterima. Jika penerima pesan sedang dalam keadaan emosional yang buruk atau memiliki keyakinan yang berlawanan dengan pesan yang disampaikan, pesan tersebut mungkin tidak akan diterima dengan baik.

Contohnya, jika seseorang sedang marah, maka kemungkinan besar mereka akan sulit menerima pesan dengan obyektivitas dan terkadang merespons dengan emosi yang negatif. Oleh karena itu, penting bagi penerima pesan untuk menyadari dan mengelola gangguan kognitif dan emosional mereka untuk memastikan pesan yang diterima dipahami dengan baik.

Dalam keseluruhan, penghalang dalam pengiriman pesan dapat mempengaruhi kelancaran komunikasi dan menyebabkan kesalahpahaman antara pengirim dan penerima. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak yang terlibat dalam komunikasi untuk memahami dan mengatasi penghalang tersebut agar pesan dapat disampaikan dan diterima dengan baik.

Teknik Meningkatkan Efektivitas Pesan

Teknik-teknik berikut ini dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas pesan yang disampaikan, sehingga dapat lebih mudah dipahami oleh penerima pesan. Menggunakan bahasa yang sederhana, menyampaikan pesan secara langsung, dan menghindari penggunaan kata-kata yang ambigu adalah beberapa teknik yang dapat digunakan.

Bahasa yang digunakan dalam menyampaikan pesan haruslah sederhana agar mudah dipahami oleh penerima pesan. Hindari penggunaan kalimat yang terlalu rumit atau jargon yang hanya dipahami oleh kalangan tertentu. Penggunaan kata-kata yang umum dan dikenal oleh banyak orang akan memudahkan proses komunikasi dan meningkatkan efektivitas pesan.

Selain itu, menyampaikan pesan secara langsung juga penting untuk meningkatkan efektivitas komunikasi. Jika kita memiliki sesuatu yang ingin disampaikan, sebaiknya kita berkata langsung dengan jelas dan terbuka. Menghindari penyampaian pesan secara tidak langsung atau menggunakan kode-kode yang sulit dipahami akan mengurangi efektivitas pesan dan bisa menimbulkan kebingungan pada penerima pesan.

Penting juga untuk menghindari penggunaan kata-kata yang ambigu dalam pesan yang disampaikan. Kata-kata yang ambigu atau memiliki banyak arti dapat menimbulkan salah paham atau interpretasi yang berbeda. Oleh karena itu, pastikan pesan yang disampaikan menggunakan kata-kata yang memiliki arti yang jelas dan tidak dapat ditafsirkan dengan berbagai cara yang berbeda.

Teknik lain yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas pesan adalah menggunakan kalimat yang ringkas dan padat. Hindari penggunaan kalimat yang terlalu panjang dan berbelit-belit. Kalimat yang terlalu panjang dapat membuat pesan menjadi tidak jelas dan sulit dipahami. Sebaliknya, kalimat yang padat dan ringkas akan memudahkan penerima pesan untuk memahami apa yang ingin disampaikan.

Melengkapi pesan dengan contoh atau ilustrasi juga dapat meningkatkan efektivitas pesan. Dengan memberikan contoh atau ilustrasi, penerima pesan dapat lebih mudah memahami dan mengaitkan pesan dengan situasi atau kondisi yang konkrit. Contoh atau ilustrasi juga dapat membantu menghindari kebingungan atau penafsiran yang salah terhadap pesan yang disampaikan.

Selain itu, memperhatikan nada suara dan bahasa tubuh saat menyampaikan pesan juga penting dalam meningkatkan efektivitas pesan. Ekspresi wajah, postur tubuh, dan intonasi suara dapat memberikan informasi tambahan kepada penerima pesan tentang emosi atau perasaan yang ingin disampaikan. Melalui bahasa tubuh dan nada suara yang tepat, pesan yang disampaikan dapat lebih mudah dipahami dan diterima oleh penerima pesan.

Rasakan juga empati terhadap penerima pesan. Usahakan untuk mendengarkan dengan seksama dan memahami perspektif atau situasi penerima pesan. Dengan memahami posisi dan kebutuhan penerima pesan, pesan yang disampaikan dapat lebih relevan dan efektif dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

Jadi, menggunakan bahasa yang sederhana, menyampaikan pesan secara langsung, menghindari penggunaan kata-kata yang ambigu, menggunakan kalimat yang ringkas dan padat, melengkapi pesan dengan contoh atau ilustrasi, memperhatikan nada suara dan bahasa tubuh, dan merasakan empati terhadap penerima pesan adalah beberapa teknik yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas pesan yang disampaikan.

Leave a Comment