Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli

Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli

Pada subbagian ini, akan dibahas pengertian pembelajaran menurut para ahli di Indonesia. Pengertian pembelajaran adalah proses memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui pengalaman belajar. Namun, para ahli memiliki sudut pandang yang berbeda dalam mendefinisikan pembelajaran.

Siagian (2015) menekankan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara guru dan siswa yang terjadi dalam lingkungan belajar. Proses ini berfokus pada pemindahan pengetahuan dan keterampilan dari guru kepada siswa. Guru bertindak sebagai fasilitator dalam meningkatkan kemampuan siswa melalui pengajaran yang efektif dan terstruktur. Selain itu, pembelajaran juga mencakup pengembangan sikap dan nilai-nilai positif dalam diri siswa.

Sedangkan Menurut Suryadi (2017), pembelajaran adalah upaya yang sistematis untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif bagi siswa. Lingkungan belajar yang efektif telah direncanakan dengan baik dan disesuaikan dengan karakteristik siswa. Pada proses ini, guru tidak hanya bertugas sebagai pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator pembelajaran yang mengoptimalkan interaksi siswa dan mendorong partisipasi aktif mereka dalam kelas.

Menurut Sudjana (2009), pembelajaran adalah suatu proses pengalaman belajar yang berpusat pada siswa. Proses ini melibatkan penggunaan metode, materi pembelajaran, dan evaluasi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa. Lebih lanjut, ia juga mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu pendekatan yang berorientasi pada pemecahan masalah dan penerapan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari siswa.

Pendapat lain dikemukakan oleh Djamarah dan Zain (2013), yang menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses menginternalisasi pengetahuan dan keterampilan melalui kegiatan belajar. Proses ini melibatkan upaya siswa untuk memahami, mengorganisir, dan mengatur informasi yang diterima dari lingkungan belajar. Pembelajaran juga berfokus pada pengembangan metakognisi siswa, yaitu kemampuan mereka dalam mengatur dan mengawasi pemahaman mereka sendiri terhadap materi pembelajaran.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan proses yang melibatkan interaksi antara guru dan siswa dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai positif. Proses ini harus direncanakan dengan baik, disesuaikan dengan kebutuhan siswa, dan melibatkan partisipasi aktif siswa dalam lingkungan belajar yang efektif. Terlebih lagi, pembelajaran juga mengedepankan kemampuan siswa dalam mengatur dan mengawasi pemahaman mereka sendiri terhadap materi pembelajaran.

Pengertian Menurut Suryasumirat (1988)

Pada tahun 1988, Suryasumirat, seorang ahli pendidikan di Indonesia, menyampaikan pengertian tentang pembelajaran. Menurutnya, pembelajaran merupakan suatu proses interaksi yang terjadi antara guru dan siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

Proses interaksi ini mencakup berbagai aspek yang terjadi dalam kelas. Guru berperan sebagai fasilitator, sedangkan siswa sebagai peserta dalam proses pembelajaran. Tujuan dari pembelajaran ini sendiri adalah untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan siswa mengenai materi yang dipelajari.

Dalam proses pembelajaran, guru memiliki peran yang sangat penting. Guru bertugas untuk memandu dan memberikan arahan kepada siswa. Dengan didampingi oleh guru, siswa dapat mengembangkan keterampilan, memperoleh pengetahuan baru, dan meningkatkan pemahaman dalam pelajaran.

Selain itu, Suryasumirat juga menekankan pentingnya interaksi antara guru dan siswa dalam pembelajaran. Interaksi ini memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah antara guru dan siswa. Guru dapat mendengarkan pertanyaan atau masukan dari siswa, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Lebih lanjut, Suryasumirat mengungkapkan bahwa pembelajaran bukan hanya terbatas pada proses di dalam kelas. Pembelajaran juga dapat terjadi di luar kelas, seperti dalam kegiatan ekstrakurikuler atau kunjungan lapangan. Dalam hal ini, siswa dapat memperoleh pemahaman dan pengalaman baru melalui interaksi dengan lingkungan sekitar mereka.

Pengertian Suryasumirat mengenai pembelajaran juga memiliki implikasi terhadap peran siswa dalam proses pembelajaran. Siswa tidak hanya sebagai penerima informasi, tetapi juga harus aktif terlibat dalam pembelajaran. Mereka diharapkan untuk bertanya, berdiskusi, dan berpartisipasi aktif dalam setiap pembelajaran yang dilakukan.

Selain itu, pembelajaran menurut Suryasumirat juga mencakup komponen evaluasi. Evaluasi ini dilakukan untuk menilai pemahaman dan pengetahuan siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Dengan adanya evaluasi, siswa dan guru dapat mengevaluasi perkembangan belajar siswa dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.

Secara keseluruhan, pengertian pembelajaran menurut Suryasumirat (1988) adalah suatu proses interaksi yang terjadi antara guru dan siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran melibatkan komunikasi dua arah antara guru dan siswa, serta melibatkan siswa dalam proses pembelajaran secara aktif. Selain itu, pembelajaran juga melibatkan evaluasi untuk mengevaluasi perkembangan belajar siswa. Dengan pemahaman ini, diharapkan pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan bertujuan.

Pengertian Menurut Djamarah (2008)

Menurut Djamarah (2008), pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan siswa melalui penyampaian pesan-pesan tertentu. Pesan-pesan ini kemudian diharapkan dapat mengubah perilaku siswa menjadi lebih baik.

Pada dasarnya, proses pembelajaran melibatkan interaksi antara guru dan siswa. Guru bertindak sebagai fasilitator yang mentransfer pengetahuan dan menanamkan nilai-nilai yang bermanfaat pada pesan yang disampaikan. Tujuan utama dari pembelajaran ini adalah agar siswa dapat mengolah informasi yang diberikan sehingga dapat mencapai tingkat pemahaman yang tinggi dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian pembelajaran menurut Djamarah (2008) memiliki beberapa elemen penting yang perlu diperhatikan. Pertama, pembelajaran merupakan suatu proses yang mengacu pada perubahan perilaku siswa. Dalam konteks ini, tujuan utama pembelajaran adalah mengubah perilaku siswa menjadi lebih positif, baik itu dalam hal pengetahuan, keterampilan, maupun sikap.

Kedua, pembelajaran adalah proses penyampaian pesan. Pesan ini dapat berupa pengetahuan, informasi, atau pengalaman yang disampaikan oleh guru kepada siswa. Pesan ini perlu disampaikan dengan cara yang efektif dan menarik agar siswa dapat memahami dengan baik.

Ketiga, pembelajaran juga melibatkan pihak siswa sebagai subjek yang menerima pesan. Siswa memiliki peran aktif dalam proses belajar-mengajar ini. Mereka perlu terlibat aktif dalam diskusi, bertanya, mencari informasi tambahan, dan menerapkan pengetahuan yang didapat dalam berbagai situasi. Dengan demikian, pembelajaran tidak hanya bergantung pada guru sebagai pemberi informasi, tetapi juga pada siswa sebagai penerima dan pengolah informasi.

Selain itu, Djamarah (2008) juga menekankan bahwa pembelajaran harus dilakukan dalam rangka mengubah perilaku siswa. Perubahan perilaku ini mencakup berbagai aspek, seperti perubahan dalam pola pikir, sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa. Tujuan akhir dari pembelajaran adalah agar siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan yang didapat dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi individu yang lebih baik.

Pada akhirnya, pengertian pembelajaran menurut Djamarah (2008) memberikan gambaran tentang pentingnya proses komunikasi yang efektif antara guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dalam konteks pendidikan, penting bagi guru untuk memiliki kemampuan menyampaikan pesan dengan baik, menggunakan metode pembelajaran yang relevan, dan membangun interaksi yang positif dengan siswa. Siswa pun perlu memiliki motivasi dan keterlibatan aktif dalam pembelajaran sehingga proses belajar-mengajar dapat berlangsung dengan efektif dan menghasilkan perubahan perilaku yang diharapkan.

Pengertian pembelajaran menurut Djamarah (2008) ini juga memberikan pemahaman bahwa pembelajaran tidak hanya terbatas pada sekolah atau lingkungan pendidikan formal. Pembelajaran dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. Melalui pembelajaran, individu dapat terus mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka untuk mencapai kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan.

Dengan demikian, kita dapat mengambil hikmah bahwa pembelajaran adalah proses yang berkesinambungan dan tidak terbatas pada ruang kelas. Selama kita terbuka untuk belajar, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dan siap menerima pesan-pesan baru, maka kita akan terus mengembangkan diri dan menjadi individu yang lebih baik. Pengertian pembelajaran menurut Djamarah (2008) menjadi landasan penting dalam memahami arti pentingnya pembelajaran dalam kehidupan kita.?

Pengertian Menurut Prof. Dr. Hamalik (2008)

Pada tahun 2008, Prof. Dr. Hamalik, seorang ahli pendidikan ternama di Indonesia, menjelaskan pengertian pembelajaran sebagai suatu proses perubahan tingkah laku siswa secara terarah. Dalam konsepnya, pembelajaran dipahami sebagai suatu proses yang dapat mengubah tingkah laku siswa, baik dari segi pengetahuan, keterampilan, sikap, maupun nilai-nilai yang dimiliki oleh siswa tersebut.

Terkait dengan perubahan tingkah laku yang dimaksud, Prof. Dr. Hamalik berpendapat bahwa pembelajaran harus mampu menghasilkan perubahan yang signifikan dalam pola pikir, pengetahuan, dan keterampilan siswa. Dalam hal ini, perubahan yang dimaksud bukan hanya terbatas pada tingkat pemahaman siswa terhadap suatu materi pelajaran, tetapi juga mencakup kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari atau situasi nyata.

Dalam konteks pembelajaran yang terarah, Prof. Dr. Hamalik menekankan pentingnya peran guru sebagai fasilitator dalam memandu proses pembelajaran. Guru bukan hanya bertugas menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga harus mampu menciptakan situasi belajar yang kondusif bagi siswa. Dalam hal ini, guru perlu memahami karakteristik siswa, gaya belajar yang berbeda, serta menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi siswa.

Lebih lanjut, Prof. Dr. Hamalik menyampaikan bahwa proses pembelajaran harus dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Ini berarti bahwa pembelajaran tidak berhenti pada satu sesi atau satu mata pelajaran saja, tetapi terus dilakukan dalam rangka memperluas dan memperdalam pemahaman siswa. Proses pembelajaran harus mampu mengajak siswa untuk terus belajar, mengembangkan potensi diri, serta menjadi individu yang lebih baik dari waktu ke waktu.

Pembelajaran menurut Prof. Dr. Hamalik juga tidak hanya ditujukan pada aspek kognitif siswa, tetapi juga melibatkan aspek afektif dan psikomotorik. Aspek afektif ini berkaitan dengan sikap, nilai-nilai, dan emosi siswa dalam proses belajar. Guru perlu mengembangkan pengaruh positif pada siswa, sehingga mereka dapat menginternalisasi nilai-nilai yang baik dan menjalankan sikap yang positif dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan aspek psikomotorik berkaitan dengan keterampilan motorik siswa, seperti keterampilan fisik atau seni.

Sebagai kesimpulan, pengertian pembelajaran menurut Prof. Dr. Hamalik adalah suatu proses perubahan tingkah laku siswa secara terarah. Proses pembelajaran ini melibatkan perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai siswa. Guru memiliki peran penting dalam membantu siswa mencapai perubahan yang diharapkan melalui penerapan metode pembelajaran yang sesuai. Pembelajaran juga harus dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, serta melibatkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa. Dengan demikian, pembelajaran diharapkan dapat menghasilkan generasi muda yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Pengertian Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2016)

Pembelajaran, menurut Prof. Dr. Sugiyono, adalah suatu proses interaksi yang terjadi antara guru dan siswa. Proses ini melibatkan penyampaian informasi atau pengetahuan dengan tujuan mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Dalam konsep pembelajaran yang dijelaskan oleh Prof. Dr. Sugiyono, guru berperan sebagai fasilitator atau pengantara dalam memberikan informasi kepada siswa.

Proses interaksi dalam pembelajaran melibatkan suatu komunikasi yang langsung antara guru dan siswa. Komunikasi ini berlangsung melalui berbagai metode pengajaran yang telah disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan. Guru bertanggung jawab untuk menyampaikan informasi secara jelas dan mudah dipahami oleh siswa.

Penyampaian informasi atau pengetahuan bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang suatu konsep atau topik yang sedang dipelajari. Hal ini penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Dalam pembelajaran, tujuan pembelajaran dapat beragam, seperti meningkatkan pemahaman siswa, meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, atau meningkatkan keterampilan praktis siswa.

Penyampaian informasi dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai cara. Guru dapat menggunakan metode pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. Metode pengajaran yang digunakan dapat berupa ceramah, diskusi, tanya jawab, pemecahan masalah, simulasi, atau pengalaman langsung.

Pembelajaran adalah suatu proses yang dinamis, yang melibatkan berbagai aktivitas dan interaksi. Selain interaksi antara guru dan siswa, pembelajaran juga melibatkan interaksi antara siswa dengan lingkungannya. Lingkungan pembelajaran dapat berupa lingkungan kelas, lingkungan sekolah, atau lingkungan masyarakat.

Dalam pembelajaran, hasil pembelajaran yang diinginkan adalah tercapainya pemahaman dan pembentukan pengetahuan yang didapatkan oleh siswa. Penting bagi siswa untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat dicapai. Siswa perlu berpartisipasi dalam proses penyampaian informasi, bertanya, berdiskusi, dan mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh.

Pembelajaran juga memiliki peran penting dalam perkembangan siswa. Melalui pembelajaran, siswa dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotoriknya. Kemampuan kognitif berkaitan dengan pemahaman konsep dan pengetahuan yang diperoleh. Kemampuan afektif berkaitan dengan pengembangan sikap, nilai, dan motivasi siswa. Sedangkan kemampuan psikomotorik berkaitan dengan pengembangan keterampilan praktis siswa.

Sebagai seorang guru, penting untuk memahami konsep pembelajaran menurut Prof. Dr. Sugiyono ini agar dapat mengembangkan metode pengajaran yang efektif dan menyenangkan bagi siswa. Dengan memahami konsep ini, guru dapat menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan mendorong siswa untuk aktif belajar.

Pengertian pembelajaran menurut Prof. Dr. Sugiyono adalah suatu proses interaksi antara guru dan siswa yang melibatkan penyampaian informasi atau pengetahuan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, baik guru maupun siswa memiliki peran yang penting dalam mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.

Kesimpulan

Dalam pembelajaran, interaksi antara guru dan siswa memiliki peranan penting dalam mencapai tujuan pembelajaran. Proses ini melibatkan penyampaian informasi atau pengetahuan yang bertujuan untuk mengubah perilaku siswa secara terarah.

Berdasarkan penelusuran tentang pengertian pembelajaran menurut para ahli di Indonesia, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan sebuah proses kompleks yang melibatkan berbagai elemen. Tujuan utama dari pembelajaran adalah mengubah perilaku siswa sehingga mereka dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dunia nyata.

Para ahli mengemukakan berbagai pendapat tentang pengertian pembelajaran. Salah satu definisi yang umum diterima adalah bahwa pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru dan siswa. Dalam interaksi ini, guru bertindak sebagai fasilitator yang memberikan informasi dan bimbingan kepada siswa. Siswa, di sisi lain, memiliki peran aktif dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui proses belajar.

Pembelajaran juga melibatkan aktivitas belajar yang berpusat pada siswa. Hal ini berarti bahwa siswa memiliki kendali atas proses pembelajaran mereka sendiri. Siswa diajak untuk aktif terlibat dalam eksplorasi, refleksi, dan pembangunan pengetahuan mereka sendiri. Guru berperan sebagai fasilitator yang memberikan dukungan dan bimbingan kepada siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Selain itu, pembelajaran juga melibatkan penyampaian informasi atau pengetahuan kepada siswa. Guru menggunakan berbagai metode dan strategi pembelajaran untuk membantu siswa memahami konsep dan prinsip yang diajarkan. Penyampaian informasi ini dilakukan melalui berbagai cara, seperti ceramah, diskusi, demonstrasi, dan praktik langsung. Tujuannya adalah agar siswa dapat menginternalisasi pengetahuan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata.

Proses pembelajaran juga berfokus pada perubahan perilaku siswa. Melalui pembelajaran, siswa diharapkan dapat mengembangkan keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang positif. Pembelajaran tidak hanya berfokus pada pemberian pengetahuan, tetapi juga pada pengembangan karakter siswa. Dengan demikian, pembelajaran memiliki peran penting dalam membentuk kepribadian siswa secara menyeluruh.

Dalam kesimpulannya, pembelajaran adalah proses interaksi antara guru dan siswa dengan tujuan mencapai perubahan perilaku siswa secara terarah. Proses ini melibatkan pengiriman informasi atau pengetahuan kepada siswa dengan tujuan mengubah perilaku mereka. Siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran dan guru bertindak sebagai fasilitator yang memberikan dukungan dan bimbingan. Pembelajaran juga membantu siswa mengembangkan keterampilan, sikap, dan nilai-nilai positif. Oleh karena itu, penting bagi pendidik dan praktisi pendidikan untuk memahami pengertian pembelajaran ini agar dapat merancang proses pembelajaran yang efektif dan bermakna bagi siswa.

Leave a Comment